TOP-LEFT ADS

Review Xiaomi Redmi 1S

Review Xiaomi Redmi 1S

Review Xiaomi Redmi 1S

Beberapa tahun yang lalu nama Xiaomi belum banyak terdengar. Tapi kini pabrikan asal Tiongkok itu sudah menjelma menjadi kekuatan baru yang patut diwaspadai oleh para pemain lain di industri gadget mobile, hanya dalam waktu empat tahun setelah didirikan pada 2010.

Xiaomi belakangan giat melakukan ekspansi ke luar rumahnya rumahnya sendiri di Negeri Tirai Bambu. Produsen itu pun pada akhir Agustus lalu resmi memasuki pasaran Indonesia dengan melempar produk perdana bernama Redmi 1S.

Redmi 1S yang juga dikenal dengan nama Hongmi (“beras merah”) 1S di Tiongkok merupakan tawaran smartphone Android entry-level Xiaomi yang meneruskan tongkat estafet dari pendahulunya, Redmi. Xiaomi menerapkan sejumlah perubahan pada Redmi 1S, termasuk mengganti prosesor menjadi Snapdragon 400 dan meningkatkan kapasitas media penyimpanan internal.

Di Indonesia,Redmi 1S dijual di kisaran Rp 1,5 juta, harga yang tergolong kompetitif untuk smartphone sekelasnya. Apa yang akan didapatkan oleh pembeli? Simak ulasan berikut ini.

Sederhana dan bersih

Tampilan fisik Xiaomi Redmi 1S tak jauh berbeda dari smartphone touchscreen candybar masa kini pada umumnya. Bagian muka didominasi layar berukuran 4,7 inci yang dikelilingi bingkai (bezel) berwarna hitam mengkilap.

Layar ini dilapis dengan kaca anti gores Dragontrail yang diklaim sama tahannya terhadap goresan dengan pelapis layar Gorilla Glass buatan Corning.

Sebuah kamera 1,6 megapiksel bertengger di atas layar, sebelah pojok kiri atas. Kamera ini bisa digunakan untuk video conferencing atau menjepret gambar selfie, meski kualitasnya tak selalu bisa diandalkan.

Sisi belakang memuat unit kamera, LED flash, dan lubang speaker. Adapula logo Xiaomi berwarna chrome di bagian bawah
Tombol fisik absen dari sisi depan sehingga perangkat ini tampak sederhana sekaligus “bersih”. Sebagai gantinya, terdapat tiga buah softbutton di bawah layar yang menjalankan fungsi home”, “back”, dan “menu”.

Lampu indikator diletakkan persis di bawah softbutton “home”, berbeda dengan penempatan pada smartphone lain yang biasanya mengambil sisi atas. Ketiga softbutton dengan label berwarna merah itu sendiri tidak dilengkapi dengan lampu backlight. Alhasil, dalam kondisi gelap, Redmi 1S menjadi sedikit sulit digunakan.

Tombol daya dan pengatur volume ditempatkan di sisi kanan perangkat seperti biasa, sementara sisi kiri tidak memuat tombol atau slot/konektor apapun sehingga menguatkan kesan “bersih” pada rancangan Redmi 1S. Dilihat dari sisi samping ini, Redmi 1S terlihat lumayan “gemuk” dengan ketebalan nyaris mencapai 1 cm.

Port konektor jack audio 3,5 mm dan micro-USB untuk keperluan pengisian baterai dan transfer file masing-masing ditempatkan di sisi atas dan bawah perangkat.

Bentuk konektor micro-USB milik Redmi 1S mungkin memancing keheranan saat pertama kali dilihat karena berbentuk persegi panjang, bukan trapesium seperti yang umumnya terdapat pada smartphone lain.

Tapi jangan khawatir. Port tersebut sebenarnya adalah konektor micro-USB “Tipe A” yang juga kompatibel dengan konektor micro-USB “Tipe B” berbentuk trapesium, seperti yang biasanya dipakai oleh pengguna Tanah Air.

Sisi depan dan bawah Redmi 1S dengan konektor micro-USB berbentuk persegi panjang
Proses pengisian baterai dan transfer data pun bisa dilakukan dengan kabel-kabel micro-USB lain yang beredar di pasaran Indonesia. Pastikan saja kepala konektor berada dalam orientasi yang benar ketika ditancapkan.

Berbeda dari sisi depan, bagian belakang Redmi 1S terbuat dari plastik warna abu-abu bertekstur kesat, dengan sisi kanan dan kiri yang membulat sehingga perangkat ini nyaman sekaligus mantap dalam pegangan.

Ketika digenggam itu, Redmi 1S terasa sedikit berat. Bobotnya yang sebesar 158 gram memang tidak bisa dibilang ringan untuk smartphone seukurannya.

Tapi berat tersebut sekaligus memberikan kesan padat, solid, sehingga ponsel ini tak terasa ringkih. Terlebih, kualitas konstruksi Redmi 1S terbilang lumayan berkualitas sehingga jauh dari kesan murahan.

Kompartemen baterai Redmi 1S dengan baterai berwarna oranye, dua slot SIM card, dan slot micro-SD
Bagian belakang yang sebenarnya merupakan cover penutup ini bisa dilepas untuk mengakses kompartemen baterai. Di dalamnya terdapat dua buah slot SIM card GSM dan sebuah slot kartu micro-SD dengan mekanisme tuas yang sedikit sulit dicabut-pasang.

Redmi 1S memiliki slot SIM card tipe mini SIM standar, bukan micro SIM atau nano SIM. Salah satu SIM card yang terpasang bisa digunakan untuk koneksi data 3G dan voice, selebihnya hanya untuk voice dan data 2G. Adapun kapasitas micro-SD card yang didukung hingga 32 GB.

Tanpa basa-basi

Kesan sederhana berlanjut ketika memasuki sistem operasi Android Redmi 1S yang dilapis antarmuka MIUI versi 5. Custom launcher tersebut adalah salah satu ciri khas smartphone bikinan Xiaomi yang dikenal dengan keragaman kustomisasi yang diterapkan oleh pembuatnya.

MIUI 5 tidak menyediakan “laci” aplikasi atau app drawer yang biasanya terdapat di ponsel Android dan bisa diakses lewat icon berbentuk kotak-kotak pada pojok bawah layar.

Tampilan layar homescreen (kiri), folder (tengah), dan menu recent apps/ multitasking pad antarmuka MIUI 5 Redmi 1S
oik yusuf/ kompas.com
Notification bar (kiri), quick settings/ toggles (tengah), dan pengaturan toggles yang aktif
Semua aplikasi dan widget pun diletakkan di bagian home screen. Meski demikian, layar utama Redmi 1S jauh dari kesan sesak karena tak dijejali aneka macam bloatware yang belum tentu berguna.

Sedari awal hanya ada dua layar homescreen yang menampung sejumlah icon aplikasi. Sebagian di antaranya ditaruh di dalam folder untuk menghemat tempat.

Untuk melakukan uninstall aplikasi, pengguna cukup melakukan menekan lama (long press) pada icon aplikasi yang bersangkutan seperti saat ingin memindahkan icon di layar. Icon ini lantas bisa digeser ke sisi atas yang membuat gambar keranjang sampah sebagai simbol "Uninstall".

Navigasi dilakukan dengan tiga tombol softbutton di bawah layar. Sedikit berbeda dari tren yang berlaku sekarang, tombol ketiga yang terletak paling kiri berfungsi bukan untuk memanggil menu multitasking/recent apps, melainkan “menu” pada aplikasi yang sedang dijalankan.

Untuk mengakses menu Recent Apps, pengguna harus melakukan long press pada tombol “menu”, sementara long press pada tombol Home bakal memanggil fitur Google Now.

Menu pengaturan fungsi longpress softbutton (kiri), tampilan layar lockscreen yang diubah agar menampilkan kontrol playback musik (tengah), dan proses uninstall aplikasi yang bisa dilakukan langung dengan menggeser icon ke arah gambar tong sampah di sisi atas homescreen
Fungsi long press dari ketiga tombol ini bisa dimodifikasi lewat parameter “buttons” dalam menu settings. Tombol “back”, misalnya bisa diatur agar langsung menutup aplikasi apabila ditekan lama atau memanggil kamera dari lockscreen.

Antarmuka MIUI sendiri tampak enak dipandang. Hal ini didukung oleh layar IPS milik Redmi yang sudah mendukung resolusi HD (1280x720) sehingga tampil tajam. Angka resolusi itu setingkat lebih tinggi dari ponsel lain di kelas harganya.

Tampilan layar ini tampak tajam dan cerah, dengan warna-warna yang natural tanpa kontras atau saturasi berlebihan.

Xiaomi merombak beberapa aspek tampilan dan cara kerja sistem operasi Android Redmi 1S sehingga terlihat sedikit berbeda dari ponsel Android lain, misalnya dengan meniadakan App Drawer tadi, sehingga semua aplikasi bisa langsung diakses dari layar utama.

Layar lockscreen memiliki beberapa shortcut yang bisa digunakan untuk mengakses fitur tertentu dengan cepat. Pengguna, misalnya, dapat menjalankan aplikasi kamera dengan cara menggeser "lingkaran" screen unlock ke arah atas, atau membuat panggilan dengan cara menggesernya ke arah kiri.

Lockscreen standar juga bisa langsung diubah untuk menampilkan versi lain yang menyajikan kontrol Playback musik. Cukup dengan mengetuk lingkaran unlock sebanyak dua kali.

Layar keterangan sistem Redmi 1S (kiri), tampilan menu settings (tengah), dan aplikasi themes yang menyediakan sejumlah pilihan tema untuk antarmuka MIUI 5
Tampilan yang simpel dan aneka modifikasi yang memperingkas proses penggunaan ini membuat antarmuka MIUI terkesan tanpa basa-basi menempatkan kontrol sepenuhnya di ujung jari pengguna.

Kapasitas media penyimpanan internal yang ada pun tak terlalu banyak terpakai oleh aplikasi bawaan. Dari angka 8 GB yang tersedia, kurang lebih sekitar 6 GB masih kosong.

Tampang antarmuka MIUI bisa diubah-ubah lebih lanjut lewat serangkaian themes yang bisa diunduh oleh pengguna. Beberapa themes tersedia gratis, sementara lainnya dapat diperoleh secara berbayar.

Aneka theme ini diakses melalui aplikasi khusus bernama "Themes" yang bisa ditemukan di homescreen Redmi 1S. Xiaomi juga menyediakan aplikasi lain bernama "Security" yang tak lain adalah sebuah suite berisi aneka tools terkait urusan keamanan.

Di samping scanner malware, aplikasi Security turut menampilkan statistik penggunaan mobile data, permissions untuk aplikasi, data penggunaan daya baterai, dan sebuah Junk File Cleaner untuk menghapus file cache yang sudah tidak terpakai.

Layar kustomisasi homescreen (kiri), skor benchmark AnTuTu, dan aplikasi Security pada Redmi 1S
Soal kinerja, Redmi 1S terasa gegas saat dipakai menjalankan berbagai aplikasi. Skor AnTuTu pada kisaran 21.000 yang dihasilkannya terbilang lebih tinggi dibanding smartphone lain dengan spesifikasi yang sama.

Tak heran, mengingat prosesor quad-core Snapdragon 400 yang tertanam di dalamnya berjalan dengan frekuensi 1,6 GHz, lebih tinggi dari kecepatan standar chip tersebut yang dipatok pada angka 1,2 GHz. RAM sebesar 1 GB yang dipadankan dengan prosesor Redmi 1S masih mencukupi untuk menjalankan kebanyakan aplikasi saat ini.

Sayang, Redmi 1S masih menggunakan versi Android 4.3 Jelly Bean. Pihak Xiaomi menjanjikan bahwa update Android 4.4 Kitkat akan disalurkan pada perangkat Redmi 1S sebelum akhir tahun 2014, bersama dengan launcher MIUI versi 6.

Soal daya tahan, Redmi 1S yang dibekali baterai 2.000 mAh mampu bertahan selama sehari penuh dengan pemakaian casual yang melibatkan push e-mail dua akun, penggunaan aneka jejaring sosial, dan browsing lewat mobile data dan WiFi.

Kamera jempolan

Unit kamera pada smartphone "murah" biasanya kurang bisa diandalkan, tapi tidak demikian halnya dengan Redmi 1S. Kamera 8 megapixel milik ponsel pintar ini, lagi-lagi, berada setingkat di atas produk lain sekelasnya.

Performa kamera cukup gesit, hampir tidak ada shutter lag yang bisa dirasakan antara penekanan tombol shutter dengan pengambilan gambar. Hasilnya pun terbilang bagus, termasuk dalam kondisi low-light dimana algoritma noise reduction Redmi 1S berhasil mengurangi noise tanpa menghancurkan terlalu banyak detail.

Metering kamera cukup akurat, meski setting default (center weight) berperilaku sedikit mirip spot metering dengan terlalu condong pada area fokus. Akibatnya, apabila obyek fokus berwarna lebih gelap dari keseluruhan area frame, maka hasil akhirnya cenderung mengalami over exposure, demikian juga sebaliknya kalau obyek fokus berwarna lebih terang.

Tampilan aplikasi kamera Redmi 1S (kiri), dan proses scanning QR Code, langsung dari dalam aplikasi
Redmi 1S juga menyediakan pilihan metering lain, yaitu evaluative dan spot. Parameter pengaturan lain yang tersedia mencakup setting exposure compensation (per 1/2 stop), beberapa preset white balance, ISO, HDR, panorama, serta sejumlah efek dan scene mode.

Dalam kondisi outdoor, gambar yang dihasilkan cenderung memiliki kontras dan saturasi yang tinggi sehingga kadang warna-warna tampak terlalu pekat. Namun, Redmi 1S ternyata masih cukup mampu menangkap area shadows dan highlights tanpa mengorbankan salah satunya, bahkan di bawah terik matahari Jakarta pada bulan-bulan ini sekalipun.

Ketika berpindah ke dalam ruangan, kontras, dan saturasi sedikit berkurang, namun warna-warna tidak sampai terlihat pudar atau washed out. Beberapa contoh tangkapan gambar Redmi 1S bisa dilihat di bawah.

Kamera Redmi 1S menyediakan mode fokus makro untuk pemotretan jarak dekat. Akan tetapi, jarak fokus minimal relatif tak berubah (lebih kurang 5 cm dari lensa) ketika mode ini diaktifkan.

Lensa pada kamera Redmi 1S sendiri merupakan jenis wide-angle dengan cakupan setara 28 mm (ekuivalen full-frame) dengan bukaan f/2.2.

Satu fitur pada aplikasi kamera Redmi 1S yang jarang ditemui pada smartphone lain adalah QR code scanner built-in. Pengguna ponsel ini bisa langsung memindai QR code tanpa perlu menjalankan aplikasi pihak ketiga. Praktis bukan?

Sayang ada masalah yang sedikit mengganjal. Mungkin lantaran prosesor yang bekerja di luar “batas normal” tersebut, bagian punggung Redmi 1S lekas terasa panas apabila kamera digunakan selama beberapa waktu, terutama di bawah matahari siang.

Kalau sudah begitu, aplikasi kamera akan berjalan tersendat dan tidak merespon input dari pengguna, hingga kemudian ponsel akan meminta restart sebelum bisa menjalankan kamera kembali.

Kekurangan adalah tidak adanya opsi penyimpanan gambar di micro-SD card sehingga pengguna terpaksa mengandalkan kapasitas memori penyimpanan internal (sebelum memindahkan foto secara manual ke external storage).

Anehnya, aplikasi kamera pihak ketiga seperti Camera 360 masih bisa mengakses dan menyimpan gambar di kartu memori micro-SD yang terpasang pada Redmi 1S.

Masalah tersebut kabarnya sudah diatasi XIaomi pada update firmware Redmi 1S JHCMIBF37.0. Namun, update itu baru tersedia dalam versi "global", belum disalurkan secara resmi untuk pengguna di Indonesia.

Juara baru di kelas bawah

Spesifikasi hardware yang disodorkan Xiaomi Redmi 1S dengan banderol Rp 1,5 juta tak urung membuat banyak orang menjadi tergiur.

Aneka komponen smartphone ini, mulai dari layar, prosesor, hingga kamera terbilang lebih baik daripada produk sekelasnya. Di titik harga itu, boleh dibilang belum ada ponsel lain yang bisa memberikan spesifikasi sebanding. Inilah yang menjadi daya tarik utama dari Redmi 1S.

Antarmuka launcher MIUI yang ringan, enak dipandang, dan praktis adalah pemanis yang makin menguatkan posisi Redmi 1S sebagai pendatang baru.

Smartphone kompetitor yang paling mendekati adalah Moto G dari Motorola, namun ponsel ini dibanderol lebih mahal (kisaran Rp 1,9 juta) dan memiliki kamera yang inferior.

Tentu, Redmi 1S pun memiliki beberapa kekurangan, seperti soft button yang tidak dilengkapi backlight, sistem operasi yang masih menggunakan Android 4.3 Jelly Bean, serta permasalahan kamera yang cepat panas dan tidak bisa menyimpan foto pada micro-SD (sebelum update firmware JHCMIBF37.0).

Masalah yang disebut terakhir itu mungkin bisa diatasi dengan update firmware, namun untuk sekarang masih menjadi batu ganjalan yang sedikit mengganggu.

Terlepas dari masalah-masalah di atas, kekurangan terbesar Xiaomi Redmi 1S mungkin justru terletak pada ketersediaannya karena ponsel ini hanya dijual online secara eksklusif melalui salah satu layanan e-commerce di Indonesia.

Redmi 1S yang mulai dijual pada 4 September lalu selalu habis diborong pembeli, setiap kali toko online bersangkutan meenggelar sesi penjualan.

Akibat hal yang sering dikritik sebagai strategi “hunger marketing” dari Xiaomi ini, banyak peminat yang harus gigit jari dan terpaksa menelan kecewa karena tak bisa memperoleh Redmi 1S meski sudah capek-capek mengantre secara online.

Di sisi lain, segelintir orang yang berhasil menjadi pemiliknya boleh berpuas diri. Inilah sang juara baru di kelas bawah.

 Xiaomi Redmi 1S

Kelebihan:
+ Spesifikasi mumpuni untuk kelasnya
+ Harga menarik
+ Layar IPS HD dengan tampilan tajam
+ Kamera Berkualitas
+ Antarmuka MIUI 5 praktis dan berguna

Kekurangan:
- Masih menggunakan OS Android Jelly Bean 4.3
- Softbutton tidak dilengkapi backlight
- Kamera tidak bisa menyimpan gambar pada micro-SD sebelum update firmware
- Cepat panas ketika menjalankan aplikasi berat seperti kamera
- Hanya tersedia secara online

sumber: http://tekno.kompas.com/read/2014/09/17/10590077/Review.Xiaomi.Redmi.1S.Kinerja.Hebat.Harga.Bersahabat

5 Responses to "Review Xiaomi Redmi 1S"