TOP-LEFT ADS

Aksi Lempar Hoax Untuk Turunkan Elektabilitas Lawan..



Harianpublik.com - Pilkada DKI menjadi bukti bahwa etika politik diterabas hanya untuk bisa mendapatkan kekuasaan. Apapun akan dilaku­kan oleh semua pihak untuk bisa menang meski itu bertentangan dengan prinsip fair play.

"Dalam kontestasi elektoral terkadang prinsip fair play dalam bertarung hanya lagu lama. Di masa tenang, seringkali masa tidak tenang, pertarungan isu akan muncul ke permukaan misalnya pda pilkada DKI ini," kata Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Kelihatannya dalam pilkada DKI kali ini tinggal siapa yang lihai dan mahir meng-counter isu yang mereka, kalau tidak akan selesai. "Ibarat kata dalam pikada apalagi di DKI, ketika tidak punya baju anti peluru untuk tangkis isu negatif pasti sudah lewat," jelasnya.

Pangi mencontohkan pada polaritas seperti Agus-Sylvi yang hancur bangunan elekto­ralnya di H-1 karena guncangan isu negatif yang ditujukan Agus maupun Sylvi.

"Bukan tidak mungkin hal serupa akan terulang kembali. Ketika Antasari menembak peluru yang mematikan dan membunuh elektibilitas Agus 16 persen. Pola ini saya yakin akan beru­lang kembali. Tinggal apakah pasukan udara Anies mampu membendung dan memadamkan isu liar tersebut," ujarnya

Sekarang ini lanjut Pangi bisa kita saksikan isu korupsi Anies akan liar. Belum lama ini Anies bisa tertawa lepas dan bahagia karena elektabilitas di angka 49 persen, menyalip elektabilitas Ahok yang hanya bertenger pada posisi 41 persen saja.

"Namun senyum sumringah itu saya kira tak akan lama bertahan. Lihat saja nanti akan ada isu-isu yang mengejutkan yang akan dilawan goreng lawan lawan politik. Hal yang sama juga bisa menimpa Ahok," tegasnya.

Pengamat Politik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah ini mengaku sejak awal memang yang namanya black campaign dan fitnah lainnya akan dipancarkan, apakah itu terbukti dan ada datanya atau hanya sekedar Hoax belaka.

"Targetnya bukan itu, bagaimana bangunan elektibilitas lawan dirobohkan. Ini juga soal kapan dan momentum kapan letupan itu akan di pancarkan. Kalau seperti Agus dimainkan dan digoreng di H-1 bahkan hampir gagal dan ngak bisa diklarifikasi atau dicounter sekalipun yang turun pada waktu itu SBY sendiri mungkin 16 persen pun tidak dapat," katanya.

Pangi menilai Apapun isu negatif tentu sangat berpengaruh bahkan cuitannya Antasari sangatkuat bahkan pada saat yang sama elektibilitas Agus-Sylvi hancur seketika karena keluar pada H-1.

"Ngak ada di rumus lembaga survei pada waktu itu elektibilitas Agus di angka 17 persen. Saya menyakini dan sangat pengaruh cuitan H-1 Antasari tersebut," pungkasnya. [Mediaislam.org/rmol]



Sumber : Harian Publik - Aksi Lempar Hoax Untuk Turunkan Elektabilitas Lawan..

0 Response to "Aksi Lempar Hoax Untuk Turunkan Elektabilitas Lawan.."

Posting Komentar