TOP-LEFT ADS

Begini Jadinya Kalo Artis Jadi Kepala Daerah, Sudah Jadi Penjabat Masih Saja..



Harianpublik.com - Aksi Wakil Walikota Palu, Sigit Purnomo Said alias Pasha Ungu yang ketahuan menggelar konser di Singapura banjir kritikan. Dianggap langgar etika, Pasha diminta lepas jabatan sebagai penyanyi kalau masih betah menjadi pejabat daerah.

Sekitar dua tahun menjabat se­bagai wakil walikota, sepak terjang Pasha Ungu terus menuai kontro­versi. Mulai dari salah memimpin upacara bendera, merokok, biaya kontrakan rumah dan terakhir masih nyambi sebagai musisi.

Baru-baru ini, Pasha bersama Ungu, Band yang telah membesar­kan namanya menggelar konser di Singapura. Konser yang bertajuk 'UNGU-20t Anniversary Concert Live in Singapore 2017' ini untuk membuktikan kabar bahwa grup band tersebut belum bubar meskipun Pasha menjabat sebagai Wakil Walikota Palu, Sulawesi Tengah.

Mengetahui konser Pasha itu, DPRD Kota Palu yang selama ini kerap berseberangan dengan sang wakil walikota langsung bereaksi keras. Ketua DPRD Palu Muhammad Iqbal Andi Mangga menuding, Pasha melanggar etika pejabat pub­lik. Pasha diminta mematuhi atura soal kepal daerah. Ia menyarankan Pasha membaca kembali UU Pemda Nomor 23/2014, khususnya pasal 76 tentang larangan bagi kepala daerah dan wakil kepala daerah.

Menurutnya, di dalam undang-undang tersebut sudah sangat jelas aturannya bahwa wakil kepala daer­ah tidak boleh terlibat dalam suatu usaha atau terlibat dalam badan usaha. "Kegiatannya di Malaysia dan Singapura itu dalam rangka usaha industri musik band Ungu," kata Iqbal.

Selain itu, lanjut Iqbal, kesalahan Pasha diperparah lantaran melakukan lawatan ke Malaysia dan Singapura dengan tidak mengantongi izin dari pejabat berwenang. Oleh karenanya, ia meminta Gubernur Sulawesi Tengah, Longki Djanggola menegur atau memberikan sanksi kepada Pasha. Salah satu sanksi terberat, sebut Iqbal adalah pemberhentian.

"Jika pekerjaan seni anda ter­ganggu karena pekerjaan politik sebagai Wawali, lebih baik mundur saja," jelasnya.

Kalangan masyarakat dunia maya yang biasa mengkritik sikap para wakil rakyat, bersatu dalam kasus ini. Para netizen yang geram, ikut melancarkan kritik keras terhadap Pasha. Tapi tidak sedikit juga yang memaklumi pilihan Pasha yang masih nyambi jadi entertainer.

"Daripada bikin masalah, terus masyarakat terganggu lebih baik mundur, jadi penyanyi," tulis akun @joconk pada sebuah portal berita di media online.

"Kalo gaji jabatan + tunjangan masih kurang. Nggak usah men­jabat... Tetep jadi art aja... Kasian rakyat yang milih dan berharap ama loe yang nggak fokus ngu­rusi rakyat," komen akun @agita. wicaksono.

"Orang Partai aja bila sudah jadi Pejabat Tinggi Pemerintah harus melupakan partainya.. apalagi elu pengamen...bila sudah jadi Pejabat Tinggi Pemerintahan harus stop dagang. Situ dibayar oleh Rakyat, Resiko Jabatan untuk Situ Setia ke­pada Rakyat," kata akun @xs0urce

Di portal Kaskus, kritikan yang datang terhadap Pasha juga tidak ka­lah derasnya. "Walikota kok malah bikin album," sindir akun Jpotl. "Salah sendiri pilih artis:ngakak," semprot akun kontetilization.

"Jadi pelajaran, jangan milih yang asal kenal cuman gara-gara dia artis. Bisa rugi sendiri, :ngacir," saran akun seamono.

"Biasa, diangkat jadi wakil bi­ar menaikkan jumlah suara pas pilkada. Masalah kemampuan ama integritas mah nomer sekian," sentil akun metabu.

"Kadang-kadang ane kasian ama warga di daerah. Ane yang tinggal di kota besar dan rame di jawa aja susah nyari info calon. Baca berita-beritanya Ahok lagi, Ahok lagi. Mana banyak orang Indonesi yang belum bisa/ malas baca. Jadi liat waja yang familiar/ ganteng," keluh akun johanbaikatos.

Kemelut daerah ini ternyata sampai juga ke Senayan. Anggota Komisi III Bidang Hukum dan Perundang-undangan DPR-RI Ahmad M Ali angkat bicara. Ia meminta Pasha fokus pada tugasnya sebagai Wawali.

"DPRD Kota Palu punya ke­wenangan untuk menegur atau mengingatkan Wakil Wali Kota Palu kalau salah," tandasnya.

Sementara itu, Pasha yang mendapatkan kritikan hingga de­sakan untuk mundur dari jabatan­nya menjawab kegiatan konsernya tersebut tidak ada masalah. Sang vokalis merasa, kegiatan manggung bersama Ungu tidak menganggu pekerjaan sebagai pejabat birokrasi. "Apa dasar mengatakan saya tidak profesional. Bila menyalahi aturan, mana daftar kesalahan saya," kata Pasha.

Pria 37 tahun ini melanjutkan, "Apakah kerja saya sebagai Wakil Wali Kota terabaikan atau mungkin ada kebijakan tidak kami jalankan?."

Jawaban Pasha ini pun mendap­atkan dukungan positif dari kalan­gan netizen.

"Sepanjang tdk mengganggu jam kerja saya kira boleh-boleh saja. Itu Deddy Miswar iklan iya, sinetron ya jg tidak apa, Jabar tetap masih jalan meskipun jalan ditempat," tulis akun @masgombal.

"Sebenarnya gpp lah,lihat kang Dedy Mizwar shooting iklan dsb Tp yg penting tidak mengabaikan peker­jaan toh,..yah gini aja di persoalkan, kebanyakan partai negeri ini," tulis akun @mh_solikhi. [Mediaislam.org/rmol]



Sumber : Harian Publik - Begini Jadinya Kalo Artis Jadi Kepala Daerah, Sudah Jadi Penjabat Masih Saja..

Related Posts :

0 Response to "Begini Jadinya Kalo Artis Jadi Kepala Daerah, Sudah Jadi Penjabat Masih Saja.."

Posting Komentar