Calon Gubernur DKI Jakara Anies Baswedan mengaku tak ambil pusing terkait laporan Mangatas Situmorang ke KPK atas dugaan penyimpangan penggunaan dana di pameran Frankfurt Book Fair 2015. Anies berkomitmen akan tetap fokus pada program untuk warga Jakarta.
Mantan Mendikbud itu juga menilai bahwa majunya Anies-Sandi dalam putaran kedua, membuat serangan kepada pihaknya akan semakin gencar.
"Karena kita maju putaran kedua dan angkanya (elektabilitas) makin tinggi, maka wajar akan dapat banyak serangan," kata Anies usai Salat Jumat di Masjid Al Mughni, Setiabudi, Jakarta Selatan, Jumat (10/3/2017).
Inisiator Indonesia mengajar itu bersama wakilnya Sandiaga Uno akan tetap fokus pada program, terutama pemyediaan lapangan kerja, pendidikan dan kebutuhan pokok murah. Sebab, menurutnya menjadi calon gubernur bukan hanya berbicara mengenai sosok paslonnya saja.
"Kita akan fokus pada program karena menjadi calon gubernur adalah bicara tentang warga jakarta bukan tentang pribadi kita, sehingga ikhtiar dalam membangun jakarta dapat terpenuhi," tutur Anies.
Lebih lanjut Anies menghimbau agar warga Jakarta tak terprovokasi dan tidak begitu saja percaya atas tuduhan dan laporan itu.
"Saya rasa warga jakarta dapat menilai dengan objektif," ucapnya. [tsc]
FAKTA: Yang Dihadapi Anies-Sandi Itu RAKSASA REKLAMASI!!

[Harianpublik.com] Seorang veteran jurnalis senior, Nanik Sudaryanti, atau yang lebih akrab disapa Nanik S. Deyang, mengungkap sebuah fakta mengejutkan mengenai reklamasi Jakarta yang terus menerus dipaksakan oleh Ahok dan para pendukungnya.
Berikut penuturan Nanik yang dibagikannya melalui akun facebook miliknya.
Potensi keuntungan reklamasi menurut pengamat ekonomi sampai 2.700 triliun. Terus dengan gagahnya Anies dan Sandi menghentikan proyek itu. Apa nggak dihajar habis sama pemilik proyek itu. Nah kalau cuman utk bagi warga miskin DKI masing-masing per orang Rp 5 Juta ( utk 3 juta warga miskin), paling cuman butuh duit Rp 15 Triliun. Ditambah buat penyelengara Pemilu , dan semua organ pemerintah pendukung 15 T misalnya , gak ada apa -apanya dibanding nilai proyek Reklamasi kalau Anies dan Sandi jadi Gubernur dan Wakil Gubernur.
Jadi sangat berat Anies bisa melawan Ahok, lalu apa yg bisa kita lakukan? Kita butuh dukungan muslim seluruh Indonesia, terutama doa, dan juga upaya. Upaya ini misalnya, Anda yg punya saudara muslim di Jakarta, Anda langsung datangi , minta mereka untuk tidak terbeli. Jelaskan secara akidah , mapuan bagaimana nanti masa depan dia, bila tidak memilih ASA. Bantu dengan menjadi relawan untuk mengawasi 13 ribu lebih TPS , bantu logistik (bantu buatkan kaos Anies -Sandi, kalau semua muslim di Indonesia satu orang bantu buatkan 5 kaos saja, maka kita akan melihat seluruh orang di Jakarta, terutama di kalangan bawah pakai kaos Anies Sandi ), bantu juga transport dan logistik teman -teman relawan yg akan berangkat ke Jakarta, bantu logistik untuk mereka yg nanti mengawasi pencoblosan hingga penghitungan suara hingga melakukan penghitungan sendiri.
Seperti kata HRS, mari kita tunjukkan Orang Islam Indonesia itu "KAYA", karena rela berkorban demi menegakkan agama . Kalau orang Islam mampu membiayai gerakan 7 juta umat 212, mari kita dukung pemimpin muslim untuk Jakarta dan Indonesia. Allahuakbar ..Allahuakbar ..Allahuakbar .....
Anies Dilaporkan ke KPK, Goenawan Mohamad: Tidak Adil Bagi Dia
Wartawan senior Goenawan Mohamad ikut menanggapi laporan terhadap Anies Baswedan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait tuduhan penyimpangan penggunaan dana di Frankfurt Book Fair 2015. Goenawan, yang saat itu menjabat Ketua Komite Nasional Frankfurt Book Fair, menilai laporan tersebut tidak adil bagi Anies Baswedan.

"Soal Frankfurt Book Fair hari-hari ini, saya dengar ada orang yang melaporkan Anies Baswedan ke KPK dengan tuduhan korupsi ketika Indonesia hadir sebagai 'Negeri Kehormatan' di Frankfurt International Book Fair," tulis Goenawan Muhammad dalam akun Facebook-nya, Jumat (10/3).
Goenawan menegaskan, saat acara besar selama 2014-2015 di Frankfurt, Leipzig, Bologna dan London itu, dirinya menjabat sebagai Ketua Komite Nasional. Sehingga jika ada yang perlu dilaporkan ke KPK, maka seharusnya dirinya yang dilaporkan bukan Anies Baswedan.
"Maka jika ada yang perlu dilaporkan ke KPK, itu adalah saya, bukan Anies Baswedan. Bukan karena saya mau pasang badan buat Anies, yang bukan pilihan saya untuk Pilkada kali ini. Tapi, karena tak adil bagi dia," tegasnya.
Goenawan juga menjelaskan, keputusan Indonesia untuk bersedia diminta jadi "Negeri Kehormatan" bukan ditandatangani oleh Anies Baswedan, melainkan oleh Menteri sebelumnya, Mohammad Nuh. Termasuk besar anggaran yang disiapkan untuk event tersebut, semuanya disiapkan dan diajukan di masa M Nuh.
"Anies melanjutkan agenda ini, dan saya senang bekerja bersama dia, saya memimpin team profesional, dia aparat Kementerian. Hasilnya bisa dilihat dari kesaksian dan liputan media terkemuka Jerman," katanya.
"Bahwa sampai ada orang melapor hal ini, tanpa menelaah kejadiannya lebih dulu, membuat saya sedih dengan Pilkada ini," ucapnya.
Goenawan menilai, apa yang ditudingkan kepada Anies merupakan siasat fitnah. Hal tersebut bukan saja menimpa Anies, menurutnya, dulu saat Jokowi maju sebagai Capres pun juga sempat menjadi sasaran fitnah.
"Saya sedih dengan pilkada ini. Begitu banyak kebencian dilontarkan, tak mau tahu bahwa ini hanya cara memilih orang yang kita kontrak untuk mengurus kota selama paling lama lima tahun. Jika fitnah dan kebencian diteruskan, sehabis ini kehidupan politik macam apa yang akan menyertai kita? Luka hati. Perpanjangan saling curiga. Dan kepercayaan yang rusak berat kepada proses demokrasi," ujarnya lagi.
Seperti diketahui, cagub Anies Baswedan dilaporkan oleh Andar Mangatas Situmorang ke KPK. Anies dituduh melakukan korupsi dana proyek Frankfurt Book Fair 2015.
Sumber | republished by (YM) Yes Muslim !
Sumber : Harian Publik - Elektabilitas Makin Tinggi, Anies: Wajar Kami Diserang
0 Response to "Elektabilitas Makin Tinggi, Anies: Wajar Kami Diserang"
Posting Komentar