
Diwartakan, belasan petani Kuta Tandingan, Karawang yang tergabung dalam Serikat Tani Teluk Jambe Bersatu, Selasa petang (14/3), berangkat menuju Jakarta dengan berjalan kaki. Mereka bermalam di Masjid An-Nur Tambun, Bekasi, dan pagi ini melanjutkan perjalanan menuju Istana.
Mereka bermaksud untuk menemui Presiden Jokowi untuk mengadukan persoalan yang mereka hadapi.
Setidaknya ada empat tuntutan mereka. Pertama, cabut HGB PT Pertiwi Lestari No 5, 11, dan 40. Kedua, berikan hak atas tanah kepada petani. Ketiga, hentikan kriminalisa terhadap petani. Keempat, kembalikan petani ke lokasi dalam keadan semula.
Sekretaris Umum Serikat Petani Indonesia (SPI) Agus Ruli Ardiansyah mengatakan Istana harus merespon tuntutan petani Kuta Tandingan, Karawang.
"Tuntutan kawan-kawan petani Karawang harus direspon Istana," ucap Agus Ruli saat dihubungi redaksi, Rabu (15/3).
Menurutnya, sekecil apapun keluhan petani, itu harus segera mendapat respon. Karena ini adalah bagian dari reforma agraria yang menjadi prioritas pemerintahan Jokowi-JK.
Lanjut Agus Ruli, dengan adanya longmarch petani Karawang, ini membuktikan bahwa program agraria yang menjadi prioritas pemerintah belum sepenuhnnya jalan.
"Ini membuktikan kasus konflik agraria sampai sekarang belum ada titik terang," terangnya.
"Satu sisi ada program prioriatas reforma agraria, di satu sisi lain belum ada peneyelesaikan kongkrit. Jadi menurut saya, kawan-kawan dari Karawang ini mencoba mengingatkan pemerintah segera menjalankan agenda proritas itu," tukas Agus Ruli menambahkan. (rmol)
Sumber : Harian Publik - Istana Harus Respon Petani Karawang Yang Longmarch Ke Jakarta
0 Response to "Istana Harus Respon Petani Karawang Yang Longmarch Ke Jakarta"
Posting Komentar