
Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita mengungkapkan, praktik curang importir holtikultura terbongkar setelah pihaknya mencurigai ada ketidakberesan dalam impor produk holtikultura.
"Kami sengaja menelusuri, melakukan verifikasi, dan ternyata benar ada pelanggaran," kata Enggar di Jakarta, kemarin.
Enggar menjelaskan, dalam melakukan impor produk holtikultura ada sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi. Antara lain, importir harus memiliki gudang penyimpanan. Menurutnya, pihaknya menemukan sejumlah importir ketahuan tidak memiliki gudang.
"Mereka menipu, tidak ada gudang, alamat tidak jelas, tapi mereka bisa impor. Nggak tahu ilmunya apa, nggak punya gudang tapi bisa impor," terangnya.
Yang miris, lanjut Enggar, importir tersebut sudah melakukan impor bertahun-tahun.
Enggar tidak menyebutkan pelanggaran apa lagi yang dilakukan importir. Dia hanya bilang akan mengumumkan pencabutan Angka Pengenal Impor Produsen (API-P) dan Perizinan Impor (PI) pada pekan depan.
Enggar mengaku belum mengetahui dengan pasti berapa jumlah importir yang perizinannya akan dicabut.
"Nanti kan masih dievaluasi, ada yang API-P nya kami cabut, PI-nya dicabut. Pokoknya tidak ada ampun. Masa kita ikhlas wortel kita yang bagus disaingi sama wortel impor," tuturnya.
Enggar memastikan tindakan tegas yang akan dilakukannya tidak akan mengganggu pemenuhi kebutuhan masyarakat. Menurutnya, impor sayur dan buah merupakan kegiatan rutin setiap tahun.
Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani menyambut baik tindakan tegas mendag.
"Jika memang investasi sudah dilakukan dengan benar, saya kira wajar saja Mendag ambil tindakan tegas," kata Hariyadi.
Dia mengatakan, jika importir bisa melakukan impor padahal tidak memenuhi syarat, itu menunjukkan pengusaha tidak profesional. Karena, sebenarnya, pelaku usaha bisa menyewa gudang untuk penyimpanan.
Hariyadi menunjuk para pengusaha yang beroperasi di kawasan industri miliknya. Menurutnya, banyak pelaku usaha menyewa gedung dan lahan. Sehingga, ketika diperiksa pemerintah, mereka bisa menunjukkannya.
Tidak Impor Cabe
Enggartiasto menegaskan tidak akan melakukan impor cabe kendati sampai saat ini harga komoditas tersebut masih tinggi.
"Saya tegaskan, saya tidak mau impor. Masa kita impor cabe," kata Enggar seusai menyerahkan bibit cabe di Kompleks City Forest and Farm, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Kamis (16/3).
Dia menuturkan, kenaikan harga cabe banyak faktor. Di antaranya, penurunan produksi akibat cuaca. Selain itu, kenaikan juga dipicu aksi spekulan.
Enggar yakin harga cabe tidak lama lagi akan membaik. Karena, banyak petani sudah panen.
Enggar berharap kepada masyarakat menanam cabe di lingkungan rumahnya. Agar, ketika harga cabe naik, kantong tidak jebol. (rmol)
Sumber : Harian Publik - Kecolongan! Buah dan Sayur Impor di Beberapa Daerah di Indonesia Ilegal
0 Response to "Kecolongan! Buah dan Sayur Impor di Beberapa Daerah di Indonesia Ilegal"
Posting Komentar