Konfederasi Serikat Pekerja Migas Indonesia (KSPMI), mengkhawatirkan pencopotan Dirut dan Wadirut PT Pertamina (persero) hingga pergantiannya, berpotensi dijadikan ajang “bancaan” sarat konspirasi dan transaksional penguasa tertentu.
“Karena Pertamina dengan program pengembangannya yang progresif, memiliki banyak proyek investasi dengan anggaran trilyunan, tentunya akan menarik bagi banyak pihak,” ujar Presiden KSPMI, Faisal Yusra via rilis pers diterima Citraindonesia.com, Jumat (3/2/2017) malam.
Faisal mengakui, sangat menyesalkan, perusahaan sebesar dan strategis Pertamina ini bisa mengalami pencopotan dan pergantian 7 kali direksinya hanya dalam kurun waktu 14 tahun.
Di antaranya, pencopotan yang dilakukan Menteri BUMN Rini Soemarno saat ini, yang sebelumnya justru merombak struktur direksi, sehingga dinilai tidak efisien bagi akselerasi dan kinerja perseroan migas kaya ini.
“Situasi dimaksud menunjukkan bahwa pergantian rezim dan pencopotan direksi dilakukan dengan “gegabah”, sehingga menimbulkan kegaduhan yang tidak perlu dan berpotensi menimbulkan dugaan yang beragam,” tegasnya.
Oleh karenanya, KSPMI sambung Faisal, meminta Menteri BUMN untuk lebih hati-hati bila melakukan perombakan direksi Pertamina, termasuk mengabaikan aspirasi pihak manapun yang tak relevan, sehingga Pertamina dapat bebas dari intrik politik, pemburu rente, calo jabatan dan pihak-pihak yang mengusung pemikiran “unprofessional conduct” lainnya.
“KSPMI meminta Ibu Rini Soemarno, untuk mendengarkan aspirasi Pekerja melalui organisasi Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB), yang merupakan anggota KSPMI, sebagai “other opinion”, terkait dengan hal-hal yang berkembang di Pertamina, termasuk informasi tentang kepemimpinan,” pungkas Faisal pengingatkan
Sumber : Harian Publik - KSPMI: Pencopotan Dirut Pertamina Sarat Konspirasi Penguasa
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Response to "KSPMI: Pencopotan Dirut Pertamina Sarat Konspirasi Penguasa"
Posting Komentar