![]() |
ILUSTRASI |
Untuk mitra GrabShare ini akan mendapatkan pendapatan lebih besar dengan menerima dua pemesanan penumpang dalam satu perjalanan. Layanan ini diklaim telah sukses di beberapa negara seperti Singapura, Malaysia, dan Filipina sejak akhir tahun 2016.
Managing Director Grab Indonesia, Ridzki Kramadibrata, optimis GrabShare yang baru diluncurkan khususnya di Jakarta, bisa sukses seperti negara-negara lain yang lebih dulu. Hal itu dia paparkan dengan data BPS terkait kemacetan yang ada di Jakarta.
Data itu menunjukan, mobil berada di posisi kedua setelah sepeda motor sebagai kendaraan yang menjadi penyebab dominan kemacetan Jakarta pada 2014 dengan presentase sebesar 18,64 persen. Di tahun dan kota yang sama pula, pertumbuhan mobil mencapai 8,75 persen. Angka itu membuat potential loss sebesar Rp 150 triliun per tahun.
"Kemacetan ini keseharian yang sering kita alami di Jakarta. Problem yang pasti itu. Macet ini memang menjadi problem juga di Asia Tenggara. Mobil pribadi berkontribusi menyumbang kemacaten Jakarta nomor dua," katanya saat acara konferensi pers di Jakarta, Senin (13/3).
Melihat itu, kata Ridzki, ini peluang untuk lebih menunjukan bahwa teknologi mampu 'mengurai' kemacetan yang terjadi di Ibukota. GrabShare merupakan solusi untuk menekan jumlah komuter yang melakukan perjalanan seorang diri di mana banyak mobil yang seringkali membawa satu orang penumpang.
"GrabShare konsepnya berbagi. Yang penting meng-address penumpang dan mitra pengemudi," jelas Ridzki.
Mekanisme dari GrabShare ini yakni memasangkan dua pemesanan penumpang yang memiliki rute perjalanan searah dan hanya memperbolehkan maksimal empat penumpang dalam satu perjalanan. Sebelum sampai di tujuan, penumpang hanya akan menempuh paling banyak dua titik pemberhentian.
Sumber: merdeka
Sumber : Harian Publik - Menarik, Ini Nieh Keunggulan GrabShare
0 Response to "Menarik, Ini Nieh Keunggulan GrabShare"
Posting Komentar