
Hal itu disampaikan Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi usai meresmikan Pondok Pemuda di Pesantren Mamba'ul Ma'arif Denanyar, Jombang, Minggu (19/3), sebagaimana rilis dari Humas Kemenpora.
"Sudah saatnya santri sekarang mengambil peran di media sosial, aktif di media digital. Sudah terlalu lama kita hanya bertahan, saatnya harus menyerang. Menyerang adalah pertahanan terbaik," terang Menpora.
Pada kunjungan tersebut, menpora mengharapkan pondok pesantren menjadi pusat pengkajian santri yang berprestasi dalam khazanah kitab kuning dan pendidikan, sekaligus dalam bidang olahraga dan teknologi. Di era milenial kata Menpora, santri harus bisa membuat terobosan dan inovasi yang bermanfaat.
Di kesempatan yang sama, pengasuh Pesantren Mamba'ul Ma'arif, Abdussalam Shohib menyampaikan bahwa pesantrennya siap mencetak santri yang mampu unggul dan menjadi subjek pembangunan di tengah globalisasi dan tantangan bonus demografi Indonesia ke depan.
"Pada era sekarang ini, santri harus mau ngaji, ngopi dan ngayomi dan kuasai teknologi," kata Shohib
Hadir dalam persemian H. M. Hasan Chabibie (pegiat literasi digital), H. Adung Abdurrahman (Sekjen PP GP Ansor), Munawir Aziz (Lembaga Ta'lif wan Nasyr, PBNU), dan moderator H. Ahmad Tamim (Sekretaris PW Ansor Jatim). (rmol)
Sumber : Harian Publik - Menpora: Sudah Saatnya Santri Ambil Posisi 'Menyerang'
0 Response to "Menpora: Sudah Saatnya Santri Ambil Posisi 'Menyerang'"
Posting Komentar