
BURUNG gagak merupakan salah satu burung yang dikenal masyarakat dengan burung yang cukup mengerikan. Entah apa yang mengawali adanya isu itu. Mengenai burung gagak ini, ternyata sudah dijelaskan oleh Allah SWT dalam al-Qur’an. Melalui burung gagak inilah, kita sebagai manusia dapat mengambil sebuah pelajaran yang sangat bermakna.
Gagak adalah burung jenis Corvus dan ada sekitar 27 jenis tersebar di sebagian berbagai tempat di dunia, kecuali Antartika dan Amerika Selatan. Yang jantan biasanya lebih besar dari betina dan Allah Yang Maha Esa memberinya kecerdasan, perilaku yang baik dan pengetahuan tentang cinta, kasih sayang dan kerjasama dengan anggota dari jenisnya, dan sebagian besar gagak bercirikan warna hitam dengan gloss jernih, tetapi yang menjadi pertanyaan adalah apa hikmah Allah Maha Kuasa berkaitan dengan warna hitam? Apakah Tuhan menciptakan sesuatu dengan sia-sia? Jelas tidak!
Allah SWT mengatakan, “Dialah Pencipta terbaik bagi semua ciptaan,” (QS. As Sajdah Ayat: 7).
Warna hitam pada bulu burung gagak ini untuk berkomuflase hingga menghilang dalam kegelapan malam dari musuh-musuhnya seperti burung hantu dan burung elang, yang aktif di malam hari dan predator lainnya.
Terungkap dalam ensiklopedi mukjizat ilmiah dalam al-Qur’an dan Sunnah bahwa gagak membuat frekuensi suara yang berbeda dengan frekuensi tinggi sebagai bahasa yang sudah akrab dengan mereka di setiap jenis suara gagak satu frekuensi dan frekuensi ini sebagai salah satu bahasa yang dipahami, bila salah satu gagak mendengar suara dari gagak-gagak jenis lain yang asing tidak dikenal oleh sukunya maka gagak asing itu akan dikeluarkan dari kelompoknya, cara mengumpulkan semua kelompok suku dan memobilisasi dan menanggapi gagak asing ini mereka berkokok dan mulai berkelahi.
Pelajaran dari gagak untuk manusia.
Kami telah belajar banyak pelajaran dari kehidupan burung gagak, pelajaran dalam cinta dan kesetiaan dan kesetiaan antara pasangan, cinta kerja dan kerja sama antar anggota keluarga untuk mempertahankan dan membela kelompok mereka dari musuh. Pelajaran yang paling penting pada awal penciptaan manusia. Pelajaran itu tidak akan pernah terlupakan ketika Qabil membunuh Habil saudaranya sendiri dengan alas an yang tidak benar karena cemburu dan kebencian itu, karena Allah menerima kurban Habil dan tidak menerima kurban Qabil, maka ia membunuh Habil saudaranya dan jasadnya ia bawa di atas punggungnya ia menjelajah bumi untuk menymbunyikan tubuh saudaranya. Maka ketika Qabil menemukan gagak menggali tanah untuk membuat lubang guna menguburkan gagak lain yang mati.
Di sini, Allah hendak memberikan pelajaran kepada semua anak-anak Qabil bahwa kebencian dan pembunuhan manusia tidak hanya masalah berakhir selamanya di dalam neraka. Pelajaran kedua orang itu tak peduli pada pengetahuan, rakus uang dan kekuasaan dan tidak memiliki kebijaksanaan, pada hasil ia tidak lebih hanya menjadi makhluk ciptaan Allah yang hidup di kerajaanNya, burung kecil ini yang dikirim oleh Allah memiliki kebijaksanaan dan kecerdasan yang membuatnya orang tahu betapa buruknya perlskusn psds saudaranya, hingga tidak tahu bagaimana merawat jenazahnya.
Allah berfirman dalam Surat Al-Maidah:
27. “Ceritakanlah kepada mereka kisah kedua putera Adam (Habil dan Qabil) menurut yang Sebenarnya, ketika keduanya mempersembahkan korban, Maka diterima dari salah seorang dari mereka berdua (Habil) dan tidak diterima dari yang lain (Qabil). ia Berkata (Qabil): “Aku pasti membunuhmu!”. Berkata Habil: “Sesungguhnya Allah Hanya menerima (korban) dari orang-orang yang bertakwa.”
28. “Sungguh kalau kamu menggerakkan tanganmu kepadaku untuk membunuhku, Aku sekali-kali tidak akan menggerakkan tanganku kepadamu untuk membunuhmu. Sesungguhnya Aku takut kepada Allah, Tuhan seru sekalian alam.”
29. “Sesungguhnya Aku ingin agar kamu kembali dengan (membawa) dosa (membunuh)ku dan dosamu sendiri, Maka kamu akan menjadi penghuni neraka, dan yang demikian Itulah pembalasan bagi orang-orang yang zalim.”
30. “Maka hawa nafsu Qabil menjadikannya menganggap mudah membunuh saudaranya, sebab itu dibunuhnyalah. Maka jadilah ia seorang diantara orang-orang yang merugi.”
31. “Kemudian Allah menyuruh seekor burung gagak menggali-gali di bumi untuk memperlihatkan kepadanya (Qabil) bagaimana seharusnya menguburkan mayat saudaranya. Berkata Qabil: “Aduhai celaka aku, mengapa Aku tidak mampu berbuat seperti burung gagak ini, lalu Aku dapat menguburkan mayat saudaraku ini?” Karena itu jadilah dia seorang diantara orang-orang yang menyesal.”
Dapat dipahami dari ayat Ini bahwa manusia banyak pula mengambil pelajaran dari alam dan jangan segan-segan mengambil pelajaran dari yang lebih rendah tingkatan pengetahuannya.
Setelah Firman Allah Yang Maha Kuasa masih dipertanyakan bagaimana burung yang cukup lemah dapat mengajarkan manusia menguburkan orang mati itu? Kami katakan: Ya, Allah maha kuasa atas segala sesuatu dan jika Dia menginginkan sesuatu hanya mengatakan “jadilah maka jadi”.
Maka Allah menutup hati mereka sebagai orang-orang kafir dan juga mempertanyakan firman Allah dan pesan Nabi kita Muhammad SAW dan mungkin sekali ingin bukti ilmiah yang menunjukkan kepada kita bahwa burung ini memiliki banyak kecerdasan dan kebijaksanaan, kita katakan kepada mereka: lihatlah ke pengalaman dan bukti ilmiah, yang memiliki sejumlah ilmuwan asing dan untuk membuktikan kekuasaan Pencipta Yang Mahakuasa pada kreativitas ciptaanya dan kadar kecerdasan yang diberikan Allah pada burung ini.
Sumber
Sumber : Harian Publik - Pembelajaran Berharga bagi Manusia melalui Burung Gagak
0 Response to "Pembelajaran Berharga bagi Manusia melalui Burung Gagak"
Posting Komentar