TOP-LEFT ADS

Politisi: Permintaan Maaf Ahok tidak Jelas, Minta Maaf Selalu Ketika Sudah Bikin Gaduh

Menurut Dedy, permintaan maaf yang dikeluarkan Ahok pada Senin kemarin tak cukup untuk mengobati luka perasaan umat Islam. “Permintaan maaf tidak jelas, minta maaf sudah bikin gaduh, bukan minta maaf kepada umat Islam yang sudah dicederai perasaannya. Proses hukum harus dilanjutkan terkait penistaan agama,” kata Dedy.
Harianpublik.com - Ketua Departemen Bidang Energi dan Energi Terbarukan DPP Partai Golkar, Dedy Arianto, mundur dari jabatannya karena partainya tetap mendukung kandidat petahana Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Dedy menegaskan siap melawan Ahok agar tidak menjadi gubernur lagi karena dinilai telah melukai perasaan umat muslim.

“Dengan pernyataan resmi mundur yang sudah saya sampaikan ke sekjen Golkar dan pimpinan, saya tinggal mengurus administrasi pengunduran dari jabatan. Saya siap tempur melawan Ahok karena Ahok sudah melukai perasaan umat Islam,” tutur Dedy dalam perbincangan dengan CNNIndonesia.com, Selasa (11/10).

Dedy menegaskan, dengan dirinya sudah muncul ke permukaan karena sudah membuat pernyataan resmi mundur, maka segala risiko dan konsekuensi siap dihadapi. “Ini masalah aqidah, prinsipil. Umat Islam yang perasaannya terluka bukan hanya di Jakarta saja tapi juga di daerah-daerah lain,” ujar Dedi yang mengaku juga siap bila partainya menjatuhkan sanksi.

Menurut Dedy, permintaan maaf yang dikeluarkan Ahok pada Senin kemarin tak cukup untuk mengobati luka perasaan umat Islam. “Permintaan maaf tidak jelas, minta maaf sudah bikin gaduh, bukan minta maaf kepada umat Islam yang sudah dicederai perasaannya. Proses hukum harus dilanjutkan terkait penistaan agama,” kata Dedy.

Dedy mengaku sangat berharap Partai Golkar bisa mengubah dukungannya tidak ke Ahok lagi. “Mudah-mudahan ada kesadaran dari DPP Golkar untuk menarik dukungan,” ucap Dedy.

Sebelumnya, politisi yang juga tokoh muda Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia menyatakan Ahok sudah sampai pada mengundang orang banyak untuk melewati batas sabarnya. Arogansi dan sikap kasarnya semakin hari semakin nyata serta menunjukkan sikap yang jauh dari upaya membangun masyarakat yang toleran dan cinta damai.

“Sikapnya tidak saja selalu mengundang amarah, merusak kedamaian, dan menyakitkan, tapi juga sudah sampai pada menyerang bahkan menista agama Islam. Ahok telah menghina Al Quran, yang artinya telah menghina ummat Islam keseluruhan. Ini bukan lagi sekadar soal pilgub DKI semata,” tutur Doli dalam keterangannya kepada CNNIndonesia.com.

Doli menambahkan, dirinya sebagai seorang muslim dan juga kader Golkar merasa tersinggung. “Oleh karena itu, saya mendesak agar Partai Golkar untuk segera menarik dukungannya kepada Ahok,” ujarnya. (cnn)



Sumber : Harian Publik - Politisi: Permintaan Maaf Ahok tidak Jelas, Minta Maaf Selalu Ketika Sudah Bikin Gaduh

Related Posts :

0 Response to "Politisi: Permintaan Maaf Ahok tidak Jelas, Minta Maaf Selalu Ketika Sudah Bikin Gaduh"

Posting Komentar