
Harianpublik.com - Perjuangan warga Pegunungan Kendeng memasung kaki dengan semen untuk menolak pendirian pabrik semen harus dibayar mahal dengan kematian salah seorang pengunjuk rasa bernama Patmi.
Pengacara Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) M. Isnur yang turut mendampingi warga Kendeng selema di Jakarta menceritakan kronologis meninggalnya Patmi. Sejak 16 Maret, perempuan berusia 48 tahun tersebut sudah bergabung dengan 50 warga lain menggelar aksi semen kaki di depan Istana Negara. Para perempuan yang ikut dalam aksi semen kaki dijuluki Kartini Kendeng.
Menurut Isnur, selama aksi berlangsung, sebenarnya ada dokter yang bersiaga untuk menjaga jika terjadi sesuatu terhadap warga. Perwakilan warga pun pada Senin kemarin (20/3) diterima oleh Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, sementara Patmi dan delapan warga lain tetap melakukan aksi semen kaki.
"Pukul 11, Bu Patmi dan kawan-kawan sudah dilepas cornya, kemudian jam setengah tiga beliau ke kamar mandi, beliau mandi," ujarnya di Kantor YLBHI, Jalan Diponegoro, Jakarta (Selasa, 21/3).
Setelah dari kamar mandi, Patmi mengeluhkan sakit pada bagian dada, yang kemudian dipanggilkan dokter. Patmi mengalami muntah-muntah dan diduga terkena serangan jantung oleh dokter.
Patmi langsung dibawa ke Rumah Sakit St. Carolus sekitar pukul 14.30 WIB. Setiba di rumah sakit, dokter menyatakan bahwa Patmi sudah meninggal dunia akibat serangan jantung.
"Itu dugaan yang kami temukan. Bu Patmi dalam keterangan-kerangan pemeriksaan sebelumnya dalam keadaan sehat wal afiat," jelas Isnur.
Sebenarnya, dokter menyatakan kondisi tiga warga lain yang justru dikhawatirkan bukan Patmi. Malam sebelum mengikuti aksi, Patmi terlihat ceria dan turut bernyanyi bersama warga Kendeng lain.
"Kami kaget juga. Karena kejadian ini dulur Kendeng yang semalam sudah prepare untuk pulang dan menyisakan 30 orang memutuskan untuk pulang semua. Jam sembilan tadi pagi (Patmi) dibawa dari Carolus ke rumah duka di Kecamatan Tambak Romo, Kabupaten Pati," demikian Isnur. [Mediaislam.org/Rmol]
Sumber : Harian Publik - Sebelum Meninggal, Patmi (Petani Kendeng) Sempat Mengeluh Sakit Dada..
0 Response to "Sebelum Meninggal, Patmi (Petani Kendeng) Sempat Mengeluh Sakit Dada.."
Posting Komentar