TOP-LEFT ADS

Survei LBH: Tinggal di Rusun, Warga Korban Gusur Ahok Hidup Makin Susah

Harianpublik.com - Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta merilis hasil survei mereka soal kesejahteraan penghuni rumah susun (Rusun) yang ada di Jakarta. Survei ini dilakukan terhadap responden di 18 Rusun, dilakukan melalui wawancara.

Survei terhadap 250 responden, dilakukan dalam dua tahap yaitu April 2016 dan Juni-September 2016.

Gambaran besar dari hasil survei ini adalah meyoritas penghuni rumah susun merasa hidup mereka lebih susah dibandingkan saat menghuni rumah lamanya yang sudah digusur.

"Dari total responden,mayoritas yaitu 56,1% persen merasa Rusun yang ditinggali sebagai bentuk ganti rugi. Namun dari jumlah itu, 65,6% merasa Rusun yang ditinggalinya tidak layak," kata Pengacara Publik LBH Jakarta, Cindy Iqbalini Fortuna, di Jakarta, Rabu (21/12).

Salah satu faktor yang membuat warga merasa lebih susah setelah tinggal di rumah susun, adalah biaya hidup yang meningkat.

“Tingkat kesejahteraan menurun karena pengeluaran bertambah ketika kami tinggal di rusun” ujar Mulyana Yusuf, korban penggusuran di Ancol yang kini menghuni Rusun Marunda, seperti dikutip dari laporan survei.

Sebagian besar yaitu 66,8% warga, sebelumnya tinggal di rumah milik sendiri. Sementara kini mereka berstatus sebagai penyewa di rumah susun. (arah)



Sumber : Harian Publik - Survei LBH: Tinggal di Rusun, Warga Korban Gusur Ahok Hidup Makin Susah

Related Posts :

0 Response to "Survei LBH: Tinggal di Rusun, Warga Korban Gusur Ahok Hidup Makin Susah"

Posting Komentar