TOP-LEFT ADS

Warga NU Sendiri Kecam Aksi 'Arogan' Banser Bubarkan PengajianUstadz Basalamah!



Harianpublik.com - Kalangan Nahdliyin mengecam tindakan GP Anshor yang melakukan aktivitas yang menjadi kewenangan aparat penegak hukum.

GP Anshor dinilai telah bertindak arogan karena membubarkan pengajian yang dianggapnya berbau provokasi yang dilakukan oleh Ustadz Khalid Basalamah.

GP Anshor menilai Khalid Basalamah kerap menyampaikan ceramah berisi ujaran kebencian karena mengandung ajaran Wahabbi.


Namun aksi GP Anshor tersebut justru mendapat kecaman dari kalangan intelektual nahdliyin.

“Kalau mengganggu bisa juga dibubarkan, tapi yang membubarkan harus polisi kalau pertemuan-pertemuan resmi seperti pengajian. Tak boleh ada yang ambil wewenang polisi,” kicau Mahfud MD melalui akun tweet pribadinya beberapa waktu lalu, Senin (6/3).

Lebih lanjut, ia menyindir tindakan Gerakan Pemuda (GP) Ansor itu sama dengan ormas yang kerap melakukan tindak kekerasan dengan dalih menegakkan hukum.

“Hanya polisi yang bisa membubarkan pertemuan. Dulu kita mengecam FPI karena “dituding” bertindak sendiri. Masak, kita mau melakukan hal yang sama,” lanjut Mahfud.

Selain itu intelektual muda NU Muhammad Al-Fayyadl juga menyayangkan aksi GP Anshor tersebut.

“Yang lebih cocok menghadapi para da’i Wahabi adalah Lakpesdam NU atau Lembaga Bahtsul Masail NU. Yang mengaku Islam Nusantara tak layak berperilaku seperti Satpol PP atau Pemuda Pancasila (PP).
Kita semua tahu ini tragedi. Karena mestinya yang kita bikin takut dan usir adalah korporasi-korporasi yang menjarah tanah air, bukan sesama umat Islam, betapapun degil dan fanatiknya mereka.” ujar Muhammad Al-Fayyadl melalui akun Facebooknya.

Puluhan anggota GP Ansor meminta tabligh akbar di sebuah masjid di Sidoarjo, Jawa Timur, yang diisi ustaz Khalid Basalamah dihentikan. Peristiwa itu sempat memicu ketegangan, hingga akhirnya Khalid memutuskan untuk mengalah dan menghentikan ceramahnya.

Peristiwa ini terjadi pada Sabtu (4/3) lalu di Masjid Shalahuddin, perumahan Puri Surya Jaya, Gedangan, Sidoarjo, tempat diselenggarakannya tabligh akbar bertema “Manajemen Rumah Tangga” yang dihadiri ratusan orang.

Saat Khalid tengah menyampaikan kajian soal rumah tangga Rasulullah, puluhan pemuda GP Ansor datang.

Dalam berbagai video yang ramai dibagikan dari Youtube, mereka berteriak, menyanyikan yel-yel, dan menyenandungkan shalawat. Aparat yang berjaga langsung sigap mengamankan situasi, pasalnya banyak jemaah tabligh akbar yang berada di luar, termasuk wanita dan anak-anak.

Akibat kegaduhan di luar dan sempat terjadi aksi saling dorong antara polisi dan anggota Banser yang mencoba masuk halaman masjid, Khalid Basalamah memutuskan untuk menghentikan pengajiannya yang baru berlangsung selama 25 menit.

Khalid Basalamah lahir di Makasar 41 tahun yang lalu. Dia menempuh studi S1 di Universitas Islam Madinah, Arab Saudi’ S2 di Universitas Muslim Indonesia Makassar dan S3 di Universitas Tun Abdul Razzak, Malaysia. [Mediaislam.org/Pojok1]



Sumber : Harian Publik - Warga NU Sendiri Kecam Aksi 'Arogan' Banser Bubarkan PengajianUstadz Basalamah!

Related Posts :

0 Response to "Warga NU Sendiri Kecam Aksi 'Arogan' Banser Bubarkan PengajianUstadz Basalamah!"

Posting Komentar