Kala Yang Lain Bereberut Kekuasaan Demokrat Mengetuk Pintu Rakyat Demokrat Melayani

Harianpublik.com-Makassar, 03 April 2017 — Ada rasa yang mengharu dalam bathin mengikuti waktu yang berputar saling mengejar bersama agenda Kerja Politik DPP Partai Demokrat di kota Makassar Sulawesi Selatan. Masih terngiang keras ditelinga hingga kini ucapan Sekjen DPP Demokrat Hinca Panjaitan kemarin siang saat Pembekalan Kader yang menyatakan, Partai tanpa kerja politik adalah kosong, Kerja politik tanpa narasi ke publik adalah hampa. Pernyataan yang tidak panjang namun memang itulah sesungguhnya realitas politik.
Tanpa kader bernarasi kepublik secara langsung berbicara ke rakyat dan atau lewat media, maka hampalah kerja politik itu karena hanya berada dalam ruang kecil internal yang tak bergaung keluar. Partai menuntut kader untuk berbicara kepublik, bernarasi ke rakyat agar semua tahu apa yang telah dilakukan partai ini dan apa yang akan dilakukan partai ini mewujudkan Indonesia Untuk Semua, Indonesia yang Berkeadilan, Berbhineka, Merdeka seutuhnya, Adil dan Makmur sebagaimana pidato politik Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono pada saat Rapimnas Demokrat 7 Pebruari 2017 lalu.

Pagi ini, agenda kerja politik Demokrat telah dimulai sejak subuh dan saat fajar masih malu-malu menampakkan dirinya menyinari bumi wilayah Timur Indonesia. Gila, itu satu kata yang terlintas dibenak saya melihat semangat Partai ini untuk betul-betul mewujudkan cita-cita partai, cita-cita kemerdekaan Indonesia. Gila bukan karena memang partai ini sudah tidak waras, tapi gila karena energi dan semangat tertumpah membaur menyatu bersama rakyat untuk menuju Indonesia Sentosa, hidup aman dan sejahtera sebagaimana Hymne Partai Demokrat.

Pagi yang diselimuti awan tipis di Lette, Sebuah kawasan Rumah Susun yang terlihat kehidupan rakyatnya masih berada digaris miskin dan pra sejahtera, DPD DEMOKRAT SULAWESI SELATAN yang di Komandani atau di pimpin salah satu Putera terbaik Makassar bernama Ni’matullah yang didaulat Sekjen Demokrat dengan julukan Raja Demokrat Sulsel akan mengucapkan sumpahnya. Sulsel adalah negeri para Raja, Raja tidak akan ada tanpa rakyat, Raja adalah pemimpin yang akan melayani, Raja Demokrat Sulsel ini bersama jajarannya mengucapkan Sumpah dihadapan DPP DEMOKRAT dan dihadapan rakyat untuk setia menjadi pelayan rakyat atas nama Demokrat. Dihadapan rakyat dan atas restu rakyat jajaran pengurus DPD Partai Demokrat dilantik oleh DPP Demokrat dan diutus ketengah rakyat untuk melayani karena Demokrat sekarang hadir melayani masyarakat.

Keharuan saya bertambah tatkala menyaksikan kerja politik setelah pelantikan pengurus pelayan rakyat, seluruh kader mengetuk pintu rakyat. Demokrat berbagi, itulah gaya politik yang menjadi pelayan rakyat. Partai Demokrat berbagi kebahagian dengan mendatangi rakyat, berbagi sembako untuk menunjukan bahwa Demokrat akan menjadi Partai yang meringankan hidup masyarakat dan bekerja hanya untuk kesejahteraan rakyat. Tidak ada pesan lain kecuali Demokrat ada hanya untuk kesejahteraan rakyat, dimana rakyat harus mendapat kebutuhan hidup dengan mudah, murah dan tersedia. Demokrat akan memastikan bahwa rakyat adalah pemilik Negara yang berdaulat dan harus dilayani.

Ini kegilaan yang benar-benar gila melayani. Ketika yang lain berebut kekuasaan di Jakarta, seolah Indonesia hanya Jakarta, justru Demokrat mengetuk pintu rakyat, Demokrat melayani dan berbagi, Demokrat hadir Keliling Nusantara untuk memastikan bahwa kesejahteraan rakyat adalah tujuan Demokrasi, cita-cita Demokrat. _Indonesia bukan Jakarta saja, Indonesia terhampar luas dari Merauke hingga Sabang, Demokrat hadir untuk tidak membiarkan Merah Putih berkibar sendirian diseluruh wilayah nusantara, diwilayah Republik Indonesia.Merah Putih akan berkibar selalu didampingi dan dijaga oleh Panji Demokrat.

Selamat kepada DPD PARTAI DEMOKRAT SULAWESI SELATAN, turunlah ke rakyat, layanilah rakyat, jaga Merah Putih selalu berkibar bersama Panji Demokrat.

[Repelita]

Sumber : Harian Publik - Kala Yang Lain Bereberut Kekuasaan Demokrat Mengetuk Pintu Rakyat Demokrat Melayani

Tweet