TOP-LEFT ADS

Cerita dua pekerja sebelum SPBU di Maros meledak


Harianpublik.com- Delapan pekerja SPBU menjadi korban ledakan tangki penampungan premium atau bungker di Kabupaten Maros, Sulsel, Senin (6/3) sekitar pukul 19.45 Wita. Mereka kini masih dalam perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Wahidin Sudirohusodo, Makassar dan di Rumah Sakit (RS) Salewangang, Kabupaten Maros.

Dua diantaranya yakni Sunardi (18) dan Firman (22) dirawat di kamar 2 dan 7 ruang perawatan Flamboyan, RS Salewangang, Kabupaten Maros. Kondisi Sunardi sedikit mulai membaik. Kini dia sudah bisa duduk dan sedikit bicara meski mulutnya melepuh akibat luka bakar.

Sunardi baru delapan bulan bekerja sebagai operator di SPBU tersebut. Tugas utamanya melayani pembeli BBM tapi terkadang turut membantu rekannya yang bekerja membersihkan tangki penyimpanan BBM. Dia masih ingat betul kejadian nahas malam itu.

"Saya berdiri bersebelahan dengan Firman di atas bibir bungker. Tiba-tiba ada ledakan dan keluar semburan api menyambar kena wajah," ujar Sunardi.

Akibat semburan api itu, wajah Sunardi melepuh. Dia merasakan panas yang tak tertahankan. Seluruh rambutnya terbakar. Dia juga ingat saat dibawa rekannya menggunakan sepeda motor menuju rumah sakit.

"Semoga segera membaik. Soal biaya pengobatannya semua ditanggung pihak perusahaan karena memang kartu BPJS-nya belum keluar," tutur salah seorang anggota keluarga Sunardi yang menjaga dalam kamar.

Berbeda dengan Sunardi, korban lainnya Firman menderita luka bakar jauh lebih ringan. Lukanya hanya pada pergelangan tangan kanannya. Namun akibat ledakan dan semburan api yang mengenainya itu, telinganya hingga kini masih terus mendengung. Dia sudah empat tahun bekerja sebagai operator di SPBU tersebut. Firman menceritakan detik-detik saat peristiwa itu terjadi.

"Semburan api yang keluar dari tangki itu besar sekali. Saya kaget dan langsung lari tapi tangan sempat kena api," kata Firman

Korban lainnya, Rizal (19) dan Suardi (22) sudah diperbolehkan pulang ke rumah, kemarin. Adapun empat korban lainnya yakni Abdul Razak, Andi Makkulau, Riko Tendean dan Jamaluddin kini masih dirawat intensif di RSUP Wahidin Sudirohusodo, Makassar. Mereka dirujuk ke Makassar karena kondisinya terbilang parah utamanya Abdul Razak, (44), karena saat kejadian, dialah yang berada di dalam bungker memanggul tabung oksigen. Luas luka bakarnya 90 persen. Saat ditemui di RSUP Wahidin Sudirohusodo, masing-masing keluarganya menolak untuk memberikan keterangan.

[Merdeka]



Sumber : Harian Publik - Cerita dua pekerja sebelum SPBU di Maros meledak

Related Posts :

0 Response to "Cerita dua pekerja sebelum SPBU di Maros meledak"

Posting Komentar