
"Iya (benar), itu sih barusan dapat informasinya dari ketua. Kita juga sesuai dengan syariat Islam karena kan mensalatkan jenazah hukumnya fardu kifayah. Apa salahnya kita mensalatkan gitu," ucap Ketua GP Ansor Kecamatan Kalideres, Mahfud, saat dikonfirmasi detikcom lewat telepon, Sabtu (11/3/2017).
Arahan untuk mensalatkan jenazah yang ditolak itu, kata Mahfud, langsung dari Ketua GP Ansor Jakarta Barat. Baginya, mensalatkan jenazah umat Islam hukumnya fardu kifayah. Artinya, jika tidak ada seorang pun yang melaksanakan, semua orang yang bertempat tinggal di daerah tersebut berdosa.
"Iya (arahan dari ketua), kalau saya pribadi, sebagai bawahan, saya kan di tingkat kecamatan, di tingkat Jakbar-nya ada lagi. Beliau berpesan seperti itu. Bahkan di grup GP Ansor, kalau ada orang yang mendukung salah satu pasangan calon seperti itu, tidak ada mau memandikan atau mengkafankan, kita siap mengkafankan, memandikan, dan mensalatkan seperti itu," jelas Mahfud.
"Tujuannya, kita GP Ansor bukan membela kaum menistakan agama atau melecehkan ulama, tapi kan kita sebagai Ansor mengedepankan nilai ahlussunah wal jamaah, mengedepankan kesatuan NKRI, jangan sampai terpecah belah karena konflik pilgub ini. Memang 5 tahun ini efeknya pasti panjang. Cuma masak sih sesama muslim nggak ada yang mau mensalatkan," sambungnya.
Hal senada disampaikan Ketua GP Ansor Kecamatan Palmerah Husnul Muhtadie. Mereka mengaku siap menerima jenazah yang ditolak untuk disalatkan.
"Ya betul, insyaallah. Ini kan kewajiban sebagai muslim. Ketika ada orang meninggal kita memandikan, mengkafani, dan mensalatkan. Itu fardu kifayah. Dari ketua kami seperti itu, juga dari guru-guru," jelas Mahfud. (gbr/hri/detik)
Sumber : Harian Publik - GP Ansor Jakbar Terima Jenazah Muslim Pendukung Ahok yang Ditolak Disalatkan
0 Response to "GP Ansor Jakbar Terima Jenazah Muslim Pendukung Ahok yang Ditolak Disalatkan"
Posting Komentar