Pernyataan sikap partai tersebut merupakan reaksi atas serangan-serangan fitnah yang menerpa Partai Gerindra selama Pilkada Jakarta putaran pertama sampai saat ini. Fitnah itu berupa provokasi kepada masyarakat untuk tidak memilih pemimpin non-Islam, sampai tidak boleh mendoakan jenazah pendukung Ahok-Djarot.Harianpublik.com - Kader Partai Gerindra membenarkan surat Prabowo Subianto yang meminta tim pemenangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno untuk merapatkan barisan melawan mafia Pilkada DKI Jakarta.

Wasekjen DPP Partai Gerindra, Andre Rosiade, mengatakan, surat dari ketua umumnya itu merupakan respons tegas atas isu SARA (suku, agama, ras dan antar golongan) yang berkembang di masyarakat.
"Ada yang memainkan isu SARA. Sepertinya kompetitor kita sudah kehabisan akal untuk menjatuhkan Anies-Sandi," ungkap Andre Rosiade kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu sore (15/3).
Pernyataan sikap partai tersebut merupakan reaksi atas serangan-serangan fitnah yang menerpa Partai Gerindra selama Pilkada Jakarta putaran pertama sampai saat ini. Fitnah itu berupa provokasi kepada masyarakat untuk tidak memilih pemimpin non-Islam, sampai tidak boleh mendoakan jenazah pendukung Ahok-Djarot.
"Tim Ahok-Djarot harus menghentikan kapitalisasi isu SARA. Lebih baik berkompetisi secara sehat melalui adu program," tegas Andre.
Andre juga menuntut netralitas pihak-pihak penyelenggara Pilkada DKI Jakarta, seperti KPU Jakarta, Polda Metro Jaya, dan Bawaslu. (rmol)
Sumber : Harian Publik - Kerap Memfitnah Lawan, Tim Ahok Dianggap Curang Jalani Pertarungan Pilkada DKI Jakarta
0 Response to "Kerap Memfitnah Lawan, Tim Ahok Dianggap Curang Jalani Pertarungan Pilkada DKI Jakarta"
Posting Komentar