TOP-LEFT ADS

Penangkapan Tokoh Islam Bentuk Arogansi Kepolisian

Harianpublik.com - Indonesian Police Watch (IPW), menilai penangkapan yang dilakukan aparat kepolisian dari Polda Metro Jaya terhadap aktivis dan ulama yang akan melakukan demo 3 Maret atau aksi 313 adalah sebuah tindakan arogan kepolisian yang membingungkan publik.

Apalagi alasan penangkapan itu disebut akan melakukan aksi makar.

IPW pun mendesak polisi perlu menjelaskan secara transparan aksi makar seperti apa yang akan mereka lakukan.

Sebab beberapa waktu lalu Polda Metro Jaya juga sudah menangkap sejumlah tokoh kelompok nasionalis dengan tuduhan makar.

Menurut Ketua Presidium IPW Neta S Pane, jika mengikuti pola pikir polda metro ini berarti ada dua kelompok yang hendak melakukan makar. Yakni kelompok nasionalis dan kelompok agama.

Tapi anehnya, kata Neta, kenapa TNI tenang-tenang saja. Kenapa BIN tidak memberi sinyal bahwa negara sudah gawat dgn adanya kelompok nasionalis dan agama hendak melakukan makar.

"Anehnya lagi hingga kini para tokoh nasionalis yg pernah ditangkap dgn tuduhan makar tidak jelas keberadaan kasusnya. Bahkan BAP nya cenderung ditelan bumi karena BAP nya tak pernah dilimpahkan ke kejaksaan," kata Neta dalam keterangan yang diterima redaksi, Jumat (31/3).

Sebab, lanjut Neta, polisi harus menjelaskan secara transparan bagaimana nasib BAP kasus makar terhadap tokoh nasionalis itu dan bagaimana nasib BAP tokoh-tokoh Islam yang dituduh makar dan sudah ditangkapi itu nantinya.

"Sebab apa yg dilakukan Polda Metro Jaya akhir-akhir ini sangat membingungkan. Ada apa dengan polisi. Jagan sampai polisi dituduh memihak salah satu calon gubernur Jakarta dan hanya karena ada pihak tertentu yg mendemo calon gubernur itu," ujar Neta.

"Polisi langsung main tangkap degan tuduhan makar. Untuk itu IPW mendesak polisi segera melimpahkan BAP kasus  makar sebelumnya agar bisa dituntaskan dan dibuktikan di pengadilan. Apakah tuduhan polisi terhadap mereka benar sesuai faktanya atau hanya reka rekaan polisi untuk melakukan kriminalisasi tokoh-tokoh kritis dan sekaligus berpihak pada cagub tertentu," tambah Neta. (rmoljakarta)



Sumber : Harian Publik - Penangkapan Tokoh Islam Bentuk Arogansi Kepolisian

0 Response to "Penangkapan Tokoh Islam Bentuk Arogansi Kepolisian"

Posting Komentar