
Harianpublik.com - Komisioner KPK, Alexander Marwata mengatakan sikap rakus menjadi salah satu penyebab seseorang melakukan korupsi. Kebutuhan hidup yang tinggi membuat integritas melemah.
"Penghasilan tidak cukup untuk hidup mewah membuat seseorang melakukan korupsi," katanya saat menjadi salah satu panelis dalam kegiatan Kapita Selekta di Departemen Teknik Elektro dan Teknik Informatika (DTETI) Fakultas Teknik UGM Yogyakarta, Jum'at (10/3/2017).
Lingkungan kerja yang tidak mendukung juga bisa mendorong tindakan korupsi. Selain itu, adanya dorongan untuk berkuasa menjadi pemimpin, tapi selalu berbuat untuk kepentingan diri sendiri.
"Prilaku korup juga bisa karena adanya paksaan, seperti menyuap supaya usahanya lancar, menang tender, dan lainnya," sambungnya.
Untuk itu, profesional dalam kerja menjadi salah satu upaya pencegahan terhadap prilaku korup. Tak hanya itu, integritas (kejujuran) juga harus dipegang teguh dalam bekerja.
"Orang profesional akan memegang teguh kode etik dan integritas. Kode etik ini akan menjadikan seseorang berbuat sebaik-baiknya ke masyarakat," paparnya.
Dia titip pesan pada mahasiswa untuk terus bersikap kritis dengan menegakkan integritas. Selalu bersikap jujur, disiplin, kerja keras, serta tidak mengambil hak orang lain menjadi cermin dalam bersikap.
"Berani jujur itu hebat. Kalau sudah tidak jujur, ini menghawatirkan karena kalau karakter sudah rusak akan susah untuk diperbaiki," tandasnya.
Dia juga menyentil konflik kepentingan memiliki keterkaitan dengan korupsi. Benturan kepentingan itu berpotensi menjadikan sesorang berlaku tidak etis.
Celakanya, jika seseorang yang sudah menggadaikan integritasnya. Sehingga, prilaku korup sulit terelakkan yang berakibat fatal, melakukan tindakan melanggar hukum seperti korupsi.
Sumber : Harian Publik - Sikap Rakus dan Tamak Akan Harta Jadi Pemicu Korupsi..
0 Response to "Sikap Rakus dan Tamak Akan Harta Jadi Pemicu Korupsi.."
Posting Komentar