
Harianpublik.com - Syekh Yusri pada pengajiannya di wadi Al Muqaddasnya menjelaskan tentang shalawat atas baginda Nabi Muhammad SAW. Baginda Nabi SAW telah berwasiat kepada kita agar senantiasa beribadah dengan bershalawat atasnya.
Karena shalawat ini adalah satu-satunya ibadah yang Allah akan membalasnya dengan sepuluh kali lipat darinya. Baginda Nabi telah bersabda:
“فَإِنَّهُ مَنْ صَلَّى عَلَىَّ صَلاَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ بِهَا عَشْرًا”
Artinya: “Maka sesungguhnya barang siapa yang bershalawat atasku sekali, maka Allah akan membalasnya dengan sepuluh kali shalawat atas dirinya “(HR. Muslim).
Allah tidak pernah menyebutkan dalam firmanNya, bahwa orang yang melakukan sebuah ibadah tertentu maka Allah akan membalasnya dengan sepuluh kali lipat, melainkan pada perkara ibadah bershalawat kepada baginda Nabi SAW, sebagaimana sabda baginda Nabi SAW. Pada ayat Al Qur’an telah disebutkan:
“مَنْ جَاءَ بِالْحَسَنَةِ فَلَهُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا“
Artinya: “Barang siapa yang melakukan kebaikan maka baginya sepuluh dari macam kebaikannya “(QS. Al An’am:160).
Allah tidak ada pula menyebutkan bahwa pahala haji, atau zakat, atau shalat adalah sepuluh kali lipat. Pada ayat ini disebutkan secara umum jenis dari ibadah akan mendapatkan pahala sepuluh kali lipat, sedangkan penyebutan shalawat atas baginda Nabi pada hadis ini adalah menunjukkan adanya kekhususan pada ibadah yang satu ini.
Yang mana keistimewaan ini adalah karena hubungannya dengan baginda Nabi Muhammad SAW. Yaitu Allah memberikan keberkahan bagi orang yang bershalawat atas baginda, sepuluh kali lipat dari setiap shalawat yang ia baca.
Sebagaimana kita ketahui, bahwa ibadah bershalawat atas Nabi SAW ini adalah merupakan ibadah yang didalamnya terkandung dua makna ibadah sekaligus.
Yaitu ibadah berdzikir kepada Allah dan ibadah shalawat itu sendiri. Karena tidaklah seorang itu membaca shalawat, melainkan menyebut dan mengingat Allah Ta’ala, karena Allahlah yang ia pinta untuk memberikan shalawat keberkahan atas baginda Nabi kita SAW. Sependek apapun lafadz shalawat itu, maka kita akan menyebut Nama Allah didalamnya.
Syekh Yusri mengatakan bahwa diantara waktu yang paling dianjurkan untuk memperbanyak shalawat adalah malam dan hari jum’at.
Selain hari ini adalah hari yang mulia yaitu sebagai sayyidul ayyam yang artinya hari yang paling utama sebagaimana dalam hadits, begitu pula pada hari ini baginda Nabi langsung menerima shalawat serta salam dari umatnya tanpa melalui laparoran para Malaikat pencatat amal manusia. Hal ini sesuai dengan sabda baginda Nabi SAW:
“إِنَّ مِنْ أَفْضَلِ أَيَّامِكُمْ يَوْمَ الْجُمُعَةِ فِيهِ خُلِقَ آدَمُ عَلَيْهِ السَّلاَمُ وَفِيهِ قُبِضَ وَفِيهِ النَّفْخَةُ وَفِيهِ الصَّعْقَةُ فَأَكْثِرُوا عَلَىَّ مِنَ الصَّلاَةِ فَإِنَّ صَلاَتَكُمْ مَعْرُوضَةٌ عَلَىَّ”
Artinya: “Diantara yang paling mulia dari hari-hari kalian adalah hari Jum’at, dimana Allah telah menciptakan Adam AS pada hari ini, sebagaimana Allah telah mencabut ruhnya. Pada hari inilah kiamat akan terjadi, dan sangkakala akan ditiup dan semua akan mati. Maka perbanyaklah bershalawat atasku, karena sesungguhnya shalawat kalian akan disampai kepadaku (tanpa perantara)”(HR. Nasa’i). Wallahu A’lam
[Aktual]
Sumber : Harian Publik - Syekh Yusri: Faedah Bershalawat Atas Baginda Nabi Muhammad SAW
0 Response to "Syekh Yusri: Faedah Bershalawat Atas Baginda Nabi Muhammad SAW"
Posting Komentar