TOP-LEFT ADS

Rakyat Mati Berebut Penumpang, Pejabat Berebut Dana e-KTP Triliunan

Rakyat Mati Berebut Penumpang, Pejabat Berebut Dana e-KTP Triliunan

Setiap tahun, perguruan tinggi se-Indonesia melahirkan jutaan lulusan. Sebagian besar di antara mereka tidak terserap pasar tenaga kerja dan menganggur.....

Lowongan kerja sangat sedikit sekali tapi lulusan dari tingkat SMA hingga sarjana membludak hingga angka jutaan....


Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta Edy Suandi Hamid mengatakan, data dari Badan Pusat Statistik (BPS) 2015 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Indonesia pada Agustus 2015 menapak 7,56 juta orang.....

Tak ada kepedihan didunia ini yang lebih berat selain menjadi pengangguran. Harga diri terasa terinjak-injak, selalu termehek-mehek, hopeless dan merasa sudah tidak ada artinya lagi hidup didunia ini.....

Apalagi gelar baru itu mereka dapat dengan status sosial yang sebenarnya terdidik, terpelajar. Bertahun-tahun kuliah seperti sia-sia. Mulai dari biaya, pikiran, dan tenaga dan juga harapan orang tua terlalu tinggi agar anaknya jadi pegawai dan terpandang dimata sosial/masyarakat....

Benar-benar tekanan batin level dewa....

Namun akhirnya idealisme dan rasa gengsi saat jadi mahasiswa berhadapan dengan fakta atau kenyataan hidup yang sangat pahit....

Kalau tidak kerja artinya tidak makan....

Bahkan ada yang rela jadi honorer demi menutupi urat malu dilingkungannya walau berpenghasilan Rp 700.000/bulan, bukan untung tapi malah buntung alias tekor...

Teman saya sewaktu di Jakarta, lulus sarjana jadi Tukang Ojek pangkalan bahkan ada lulusan ITB yang jadi Tukang Jahit...

Juga saya pernah ngobrol sendiri dengan petani jagung yang ternyata lulusan fakultas kedokteran gigi...

Selagi halal tak masalah karena itu mulia disisi Allah SWT....

Berbondong-bondong lulusan sarjana universitas ternama (UI, Trisakti, ITB, Undip, Unsoed, UGM, IPB, Gunadarma, Binus, Atmajaya, dll) jadi tukang ojek online....

Namun apa lacur, kerasnya hidup dijalanan membuat sesama pencari penumpang saling bantai dan bunuh...

Apa tidak kasihan sama anak dan isteri yang menunggu dirumah ternyata yang ditunggu pulang tinggal nama saja atau cacat fisik...

Termasuk Tukang Ojek dari kalangan Mahasiswa Universitas Ternama Muhammadiyah Tangerang, Ichtiyarul Jamil yang kritis usai ditabrak seorang supir angkot R.03.A jurusan Pasar Anyar-Serpong....

Padahal supir angkot juga banyak lulusan sarjana dari universitas negeri dan ternama...

Tawuran antar lulusan sarjana dalam versi lain....

Menang jadi arang dan yang kalah jadi abu...

Duh Gusti.....

Betapa kerasnya hidup ini.... [Dian Umbara]

Permasalahan Sistemik

Permasalahan sistemik yang timbul dari sistem yang buruk, sistem yang menolak peraturan Zat yang Maha Pengatur yang menciptakan manusia.

Kekeyaan alam yang melimpah bukan digunakan utk kesejahteraan rakyat melainkan diberikan kepada asing penjajah.


« اَلْمُسْلِمُوْنَ شُرَكَاءُ فِي ثَلاَثٍ فِي الْكَلإَِ وَالْمَاءِ وَالنَّارِ»
“Kaum Muslim berserikat dalam tiga hal, yaitu padang rumput, air dan api.“

Artinya padang rumput, air dan api di dalamnya termasuk barang tambang, emas, perak, batubara setajita adalah milik uma yang seharusnya digunakan untuk kemaslahatan umat. Bukan malah dikontrakkan kepada pihak asing dan negara hanya mendapatkan pajak yang tak seberapa dibanding pendapatan hasil dari pada pertambangan yang ada.

Bahkan duit e KTP juga disikat oleh para pejabat yg katanya mewakili rakyat.
Ironisnya, tak sedikit dr mereka yg berasal dari Partai yang katanya Partai Islam.

Demokrasi jalan buntu! Buang demokrasi ke tempat sampah! Ganti Sistem! Siatem Islam mewujudkan Rahmat untuk semesta alam.



Sumber : Harian Publik - Rakyat Mati Berebut Penumpang, Pejabat Berebut Dana e-KTP Triliunan

Related Posts :

0 Response to "Rakyat Mati Berebut Penumpang, Pejabat Berebut Dana e-KTP Triliunan"

Posting Komentar